Wednesday, October 19, 2022

MENULIS ITU MUDAH || Resume Ke-26

 Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.



Menulis Buku Biografi

Oktober 17, 2022

Menulis itu Mudah.

Resume ke           : 26

Gelombang ke     : 27

Hari, tanggal        : Rabu, 19 Oktober 2022

Tema                   : Menulis itu Mudah

Narasumber        : Prof. Dr. Ngainun Naim, S, Ag.,  M.H.I.

Moderator           : Yandri Novita Sari


Alhamadulilah sduah di titik ini. Pertemuan 26 menanti, moderator membuka pertemuan ini dengan kisah  J.K Rowling. Seorang penulis yang berjuang dengan imajinasi dan mimpinya yang besar.

Novel Harry Potter karya novelis legendaris yang sejak muda sudah terbiasa dengan membaca buku.

 

Kata kata menarik dari J.K Rowling "Saya hidup untuk buku, aku adalah buku".

Apa yang terjadi J.K Rowling tidak suka membaca?

Apakah perjalanan menulis beliau mulus tanpa ada hambatan?

 

 

Moderator kali ini Bernama  Yandri Novita Sari.

 

Adapun narasumber malam ini adalah seorang Guru Besar (Gubes) Bidang Ilmu Metodologi Studi Islam UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Beliau adalah Prof. Dr. Ngainun Naim, S, Ag.,  M.H.I.

Saat  penobatan menjadi Gubes UIN Tulungagung dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Trenggelek Bapak Syah Natanegara.

Untuk karya, beliau sudah sangat tidak diragukan lagi, seperti menulis artikel, jurnal baik itu lingkup nasional dan internasional, buku solo dan antologi.

Prof. Ngainun Naim, Kelahiran Tulungagung, 19 Juli 1975. Beliau adalah penggiat literasi.

Tema malam ini adalah,  MENULIS ITU MUDAH. Pertanyaannya, benarkah menulis itu mudah? Sesungguhnya jawabannya relatif dan bersyarat. Relatif itu artinya tidak selalu mudah. Bersyarat artinya harus ada syarat yang terpenuhi.

 

RELATIF: tulisan itu kan banyak jenisnya. Orang yang terbiasa menulis, bahkan menulis di blog setiap hari, akan sulit saat harus menulis karya ilmiah. Katakan membuat tesis, disertasi, atau jurnal ilmiah.

MAka menulis akan mudah jika kita menulis sesuatu yang sesuai dengan kebiasaan dan kemampuan kita. Jika belum terbiasa, maka bisa dimulai dari menulis hal-hal yang diketahui dan dialami sehari-hari. Ini bisa mudah.

Dibawah ini contoh artikel sederhana beliau  di Kompasiana.

https://www.kompasiana.com/ngainun-naim.berbagi/632702eb4addee48082e8772/menulis-di-hp-bloknote-dan-laptop

 Menulis seperti orang makan "ngemil"

 Mengutip dari tulisan Prof. Ngainun Naim


 1.        MOTIVASI.

Narasumber menyampaikan bahwa selama ini kita di sekolah sdh menulis jadi  Jika ingin menulis, abaikan semua jenis ketakutan, takut jelek, takut kurang bagus, takut dibaca ahlinya. cuek saja. Tugas penulis itu ya menulis.

Pokoknya menulis. Setelah selesai, tugas selanjutnya adalah menulis tulisan baru

 

2.      2.  meyakini bahwa menulis itu anugerah

Bagaimana tidak disebut anugerah jika hanya orang tertentu yang MAU dan MAMPU menulis

Ada yang MAU tapi tidak mampu.

Ada yang MAMPU tapi tidak MAU

Jadi mari syukuri anugerah bisa menulis dengan kembali menulis

 

3. Menulis memberikan banyak keajaiban dalam hidup

Capaian karir saya sekarang ini, selain anugerah Allah, juga karena saya menulis

BAyangkan, saya S-1 saja hampir DO

Karena tidak memiliki biaya

https://ngainun-naim.blogspot.com/2019/04/aku-agus-dan-jual-susu-keliling.html

 https://www.spirit-literasi.id/2022/08/3m-dalam-menulis.html.

https://ngainun-naim.blogspot.com/2019/04/aku-agus-dan-jual-susu-keliling.html

https://www.spirit-literasi.id/2022/08/3m-dalam-menulis.html.

https://www.spirit-literasi.id/2022/09/dari-lima-belas-menit-hingga-lima-belas.html

https://www.spirit-literasi.id/2022/04/istana-pagaruyung-di-suatu-senja.html

https://www.spirit-literasi.id/2022/04/dua-rasa-kuliner-minang-enak-dan-enak.html


Menulislah, tanpa harus berfikir panjang. 
Sekian resume dari saya Semoga bermanfaat


Monday, October 17, 2022

Menulis Buku Biografi | Resume Ke-25

 Menulis Buku Biografi

Oktober 17, 2022

 BELAJAR MENULIS BERSAMA PGRI

Resume ke           : 25

Gelombang ke     : 27

Hari, tanggal        : Senin, 17 Oktober 2022

Tema                   : Menulis Buku Biografi

Narasumber        : Lely Suryani, S.Pd.SD.

Moderator           : Bambang Purwanto, S.Kom. Gr.

 

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera  dan bahagia bagi kita semua.



Tiba saatnya menimba ilmu dari para pakar dan hari ini merupakan pertemuan kelas menulis yang ke-25. Serangkaian materi nan padat dan berisi yang disajikan narasumber-narasumber hebat dari awal pertemuan kelas yang pertama hingga saat ini benar-benar mampu menambah wawasan, pengalaman, dan pengetahuan baru yang sangat berharga. Terima kasih yang tak terhingga kepada segenap pengurus kelas belajar menulis Bersama PGRI, terutama kepada Om Jay, yang telah menyelenggarakan kelas ini. Semoga menjadi ladang amal bagi mereka. Aamiin ya robbal alamiin.

Acara malam ini dibagi menjadi 2 sesi

1. Sesi pemaparan materi 1 jam sampai pukul 20.00 WIB

2. Sesi tanya jawab 1 jam sampai pukul 21.00, pertanyaan boleh mulai dikirim 19.45 WIB

Bunda Lely untuk memberikan materinya.

LELY SURYANI, S.Pd.SD Lahir di Desa Berta, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara pada tanggal 25 Juli 1972. Menempuh masa Pendidikan  Dasar di SD N II Berta, lulus pada tahun 1985  kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Purwareja Klampok selama 2 tahun,  dan pindah ke SMP Negeri 3 Banjarnegara selama 1 tahun sampai lulus pada tahun  1988.  Pendidkan SMA di  tempuh melalui Pendidikan Kejar Paket C, lulus pada tahun 2004. Setelah itu,  melanjutkan Pendidikan D II PGSD di Universitas Terbuka, lulus pada tahun 2008, kemudian mengikuti Pendidikan S1 PGSD di Universitas Terbuka, lulus pada tahun 2012.

 

Berikut ini biodata bu Lely  lebih lengkap

Media Sosial penulis :

1. FB

https://www.facebook.com/profile.php?id=100068809581410

2. IG

https://www.instagram.com/lely.suryanii/

3. BLOGG

http://lelysuryanikreatifinspiratif.blogspot.com

4. KOMPSIANA

https://www.kompasiana.com/lelysuryaniofficial8799/dashboard/setting

5. YT

https://youtu.be/6XZr9XFQYhc

6 TWEET.

@lelysur17426120

7. Simpkb

201501343612@guruku.id

8. Belajar.id.

Lelysuryani57@guru.sd.belajar.id

9 .Gmail

Yanilelysuryani@gmail.com

10. No HP. 082388112412

 

Bu Lely bercerita bahwa beliau baru saja menyelesaikan buku tentang Om Jay, yang berjudul “50 Tahun Lebih Dekat dengan Om Jay”. Buku yang berisi tentang riwayat perjalanan Om Jay, dan layak disebut sebagai biografi. Tentunya sangat pas dan sesuai dengan materi malam ini yaitu tentang penulisan biografi. Berikut adalah cover bukunya.

 


 

 

 

Bagaimana menulis biografi yang baik? Bu Lely menjelaskan, bahwa karena biografi ditulis bukan tentang diri kita, tetapi tentang orang lain, maka ada ranah-ranah privasi yang tidak perlu diangkat. Hal pertama yang harus dilakukan adalah meminta ijin kepada orang atau tokoh yang akan kita tulis riwayat hidupnya. Selain itu, kita tidak boleh memaksa tokoh untuk mengikuti kemauan penulis, atau jika ada hal-hal yang berkaitan dengan rahasia sang tokoh sebaiknya tidak kita ungkapkan atau kita tuliskan di buku kita.

Biografi ini adalah  riwayat seseorang.. jadi dari masa kecil sampai masa sekarang.. untuk itu   Om Jay saya di beri nomor kakak beliau ibu Dwi Setyawati. Dari beliau bisa diungkap  masa kecil Om Jay sampai masa sekolah. Ada rahasia Om Jay disini.. saya berusaha  menanyakan langsung juga tidak dijawab oleh beliau. Nah inilah yang tidak boleh diteruskan oleh penulis..apalagi memaksa tokoh agar mengikuti kemauan penulis.

https://terbitkanbukugratis.id/product/kisah-omjay-50-tahun-menjadi-manusia/

Bagaimana, apakah sahabat blogger semua tertarik untuk menulis biografi juga? Mari kita tuangkan kisah hidup seseorang yang bisa kita jadikan teladan, baik tentang sejarah hidup, pengalaman, maupun kisah suksesnya, atau apapun hal positif yang bisa kita kisahkan dan mengedukasi banyak orang.

 

Demikian resume pertemuan kali ini. Semoga menginspirasi. Salam literasi

 

 

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Menulis di Kala Sakit | Resume 24

 Resume ke-24

Gelombang 27

Tanggal : 14 Oktober 2022

Tema : Menulis di Kala Sakit

Narasumber : Suharto, M.Pd.

Moderator : Raliyanti

 

 


 

Keadaan yang membuat kita tidak bersemangat, keadaan yang membuat kita tidak produktif adalah saat kita sakit, tetapi tidak dengananara sumber kita pada kali ini. Beliau membuktikan kepada kita, bahwa siapa yang mau pasti di mampukan, siapa yang berusaha pasti dia dapat.

Narasumber bernama Suharto, yang biasa dipanggil Cing Ato ini adalah seorang guru di MTsN 5 Jakarta. Beliau masih aktif mengajar dan terus berkarya menerbitkan buku. Beliau juga seorang youtuber dan masuk ke dunia cover buku. Berikut profil dari beliau.

Kalian bisa mengunjungi juga tautan channel youtube beliau https://youtu.be/uye6FLj30GU

Setelah sekian lama menulis namun belum mendapatkan hasil yang memuaskan.

Diawal perjalanan menulis didasari oleh kebutuhkan akan adanya  karya tulis ilmiah ataupun non ilmiah untuk mempermudah naik pangkat. Apalagi ketika akan naik pangkat ke golongan IV/a persyaratannya wajib harus mempunyai karya tulis ilmiah dan buku penunjang lainnya.

Akhirnya di media sosial (Facebook beliau menemukan pelatihan di Wisma UNJ yang diselenggarakan oleh komunitas sejuta gurublog (KSGN). Beliau bertemu dengan orang-orang hebat yaitu: Om Jay, Bang Namin, Om Dedi dan lain-lain. Dan  mengikuti kegiatan KSGN sekitar tiga kali. Dari sanalah, beliau mendapatkan kunci bagaimana caranya menulis.

 


Dikegiatan  pertama beliau mendapatkan ilmu tentang menulis PTK. Pada pelatihan kedua sekitar tgl 27-29 Desember 2016 di Wisma UNJ. Dari sana beliau dapat menulis buku Antologi perdana dengan judul Bukan Guru Biasa.


Pada pelatihan ke-3 tentang public speaking, kebetulan salah satu materinya tentang menulis dan narasumbernya Om Jay. Dari Om Jay, beliau menemukan kunci bagaimana menulis. Itu pun disebabkan beliau bertanya kepada Om Jay. Beliau bertanya tentang bagaimana cara memulai untuk menulis? Apa yang harus ditulis? Dan bagaimana cara mengakhiri sebuah tulisan?

 


Jawaban Om Jay yang masih diingat oleh beliau, yaitu: Tulis apa yang ada disekitar kita, tulis apa yang kita bisa, tulis materi yang kita kuasai, tulis apa yang kita alami, ide menulis banyak berserakan di sekitar kita, tulis dengan bahasa yang sederhana yang penting pesannya tersampaikan, dan lainnya.

Hampir dua tahun berturut-turut beliau berkelana mencari ilmu tentang menulis. Meninggalkan anak dan istri dengan biaya lumayan.

Qadarallah  pernah bertemu dengan Bu Erni Wardani (baju hitam) di pelatihan menulis juga. Ternyata beliau murid Om Jay juga.

Dan  terbitlah buku solo perdana dengan judul "Mengejar Azan" buku perdana ini kemudian saya pinta teman untuk melukisnya, lalu saya berikan bingkai dan saya letakkan di depan meja kerja.

Kebanggaan tersendiri  buat narasumber merasakan bangga mempunyai buku. Teman-teman pun banyak yang mengapresiasi dan membeli buku perdana beliau.

 


Pada saat yang tidak terduga , semua rasa itu hilang dengan sekejap ketika tiba-tiba tubuh beliau tidak berdaya. Bahkan selama dirawat ketika itu banyak yang mengatakan beliau tidak ada harapan. Bahkan beliau sempat akan diusir oleh rumah sakit.

Dokter sudah mendiagnosa bahwa beliau tidak akan lepas dari ventilator.

Namun keajabian  pada suatu malam ventilator rusak, beliau sudah berserah diri  jika malam itu dipanggil menghadap sang maha kuasa. Ternyata keesokan harinya beliau masih hidup. Menurut beliau mungkin di antara penyebab masih bernafas yaitu banyak doa  dari rekan rekan

Setelah kurang lebih  satu tahun seluruh tubuh tak bergerak, setelah itu mulai satu persatu bergerak. Dan tidak dapat melakukan apapun 

Dan Ketika merenung, terdengar bunyi nada ponsel dekan kamar tidurnya, saat di dekatkan dan akhirnya tangannya  bias di gerakan untuk menggunakan ponselk tersebut.

 

Betapa bahagianya beliau saat bisa kembali menngunakan handphone walau dengan segala keterbatasannya.

 

Mulailah beliau menulis kembali. Beliau menulis dengan satu tema, yaitu tentang motivasi hidup. Hampir setiap hari beliau selalu menulis. Malam mencari ide dan ba'da subuh menulisnya. Beliau tidak bisa tidur kalau belum menemukan ide.

 

Senin sampai Jumat menulis motivasi. Sabtu dan Minggu beliau menulis tentang apa yang sedang saya alami dan rasakan. Semua tulisan beliau share ke Facebook. Banyak yang mengapresiasi dan menunggu tulisan beliau berikutnya.

 

Tak ketinggalan pula Om Jay sempat kaget dengan apa yang saya posting/share di medsos. Om Jay vicol beliau, padahal suara saya belum jelas. Om Jay mengajak saya untuk ikut pelatihan menulis di gelombang 8. Saya ikuti pelatihan semampu saya.

 

Ketika itu beliau tidak lulus, karena tidak menyetor resume. Tetapi materinya beliau simpan di blog dan wordpress. Setelah ada waktu senggang baru saya jadikan buku.

 

 

Buku di atas berisi resume para narasumber uang yang beliau tuliskan.

 

Berikut ini karya-karya beliau lainnya.

 



 1. Kedatangan para youtuber (Chanel Akbar Zaenudin "Guru Inspiratif" dan Chanel Sutrisno Muslim "Kesempatan Kedua Mengubahku"

 

Bisa ditonton di sini https://youtu.be/qhzk01Z7y4w

 

2. Mendapatkan Penghargaan "Pahlawan Pendidikan" dari Bang Japar Jakarta.

 3. Menjadi Narasumber pelatihan menulis di  Komunitas belajar menulis di KSGN PGRI.

 Bahkan baru saja sahabat literasi minta beliau mengisi kegiatan menulis di daerah NTT (AGUPENA) Asosiasi Guru Penulis Indonesia.

 4. Banyak punya teman hingga banyak yang bantu menerbitkan buku

5. Banyak teman di tempat kerja yang terinspirasi membuat buku

 Selanjutnya beliau belajar desain cover buku sehingga bisa buat untuk sendiri maupun bantu teman

  


 

Beliau memberikan kalimat motivasi terkait Menulis di Kala Sakit ini.

 


 

Bayak manfaat yang bias diambil, ketegaran kegigihan, dan pantang menyerah

Dari seorang untuk tetap berkarya dalam hidupny  

Mengirim Tulisan Ke Majalah Suara Guru | Resume Ke-23

 Mengirim Tulisan Ke Majalah Suara Guru

13,Oktober, 2022

 Pertemuan ke-23 Belajar Menulis Gelombang @27

Resume ke-23

Hari, tanggal   : Rabu , 13 Oktober 2022

Nara sumber    : Catur Nurrochman Oktavian, M.Pd.

Moderator       : Helwiyah

Tema Materi   : Mengirim Tulisan Ke Majalah Suara Guru



Assalamualaikum Wr Wb

Alhamdulilah kita bisa berjumpa kembali di pertemuan ke 23 ini dalam keadaan sehat afiat

Pada malam ini Acara diselenggarakan secara daring dihadiri peserta dari berbagai kota di seluruh Indonesia.

Moderator pertemuan  kita malam ini adalah ibu Helwiyah  dan narasumber utamanya  yaitu  Bapak Catur Nurrochman Oktavian, M.Pd. (guru, penulis buku, dan Redaktur Pelaksana Suara Guru).

 

Untuk mengetahui lebih dalam apa itu majalah suara guru mari kita simak  materi kita beriukut  ini :

 

Majalah Suara Guru adalah majalah yang diterbitkan oleh Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI). Majalah ini rutin terbit bulanan sejak tahun 1950-an, hingga kini. Kantor redaksi sejak tahun 1950-an hingga kini ada di Jalan Tanah Abang III Nomor 24, Jakarta Pusat. Pada awal berdirinya PGRI, media organisasi ini merupakan media komunikasi dan perjuangan, karena PGRI berdiri seratus hari setelah proklamasi, di masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.[1] Seiring perkembangannya, kini majalah suara guru terbit dwi bulanan memuat tulisan para guru tentang pendidikan, kegiatan organisasi, dan risalah hasil kongres PGRI.[2]

 

Majalah ini termasuk yang tertua telah diterbitkan di tanah air. Di tahun 2020, usia penerbitan majalah Suara Guru sudah mencapai lebih dari 70 tahun.

 

Menerbitkan Buku dipenerbit Mayor | Resume 22

Senin, 10 Oktober 2022

Belajar Cara Menulis PGRI Gelombang ke-27 Pertemuan 22 #BMPGRIgel27

Resume Ke      : 22

Gelombang ke  : 27

Tanggal            : 10 Oktober 2022

Tema                : Menerbitkan Buku dipenerbit Mayor

Narasumber     : Joko Irawan Mumpuni

Moderator        : Sim Chung Wei

 

 


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera buat kita semua.

Telah hadir pada mala mini materi ke 22 dan materi kali ini adalah, menerbitkan Buku dipenerbit Mayor yang di sampaikan oleh Narasumber kita Joko Irawan Mumpuni

Joko Irawan Mumpuni

Joko Irawan Mumpuni, bekerja sebagai direktur penerbitan di penerbit ANDI, juga sebagai dewan pertimbangan di IKAPI DIY, penulis buku bersertifikat BNSP, Asesor BNSP.

 

Penerbit

Penerbit yaitu Industri kreatif yang didalamnya ada kolabarasi insan-insan kreatif, yaitu ; Penulis, Editor, Layouter, Ilustrator dan desain grafis. karena itu penerbit adalah bagian dari industri kreatif penerbitan cetak, saat ini dan mendatang akan bertambah insan-insan kreatif bidang lain yang akan bergabung seiring dengan perkembangan dunia penerbitan yang kini sudah mengarah pada Publisher 5,0. yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya-karya kreatif.

 

Jenis-jenis Buku

Ada jenis-jenis buku didunia ini, biasanya klasifikasi jenis buku digambar dengan grafis yang mirip sirip ikan seperti ini:



Kategori Buku diagram sirip ikan

Dua kategori besar jenis buku adalah buku Teks (buku sekolah-kampus) dan buku Non Teks (buku-buku populer). Buku sekolah disebut buku pelajaran sedangkan kampus disebuat buku Perti (perguruan tinggi). Buku Nonteks  dibagi dua lagi menjadi buku Fiski dan Non Fiksi.

 



 Sedangkan buku Non Teks sering disebut juga buku Populer.

Hasil survei yang menggambarkan dunia perbukuan

 




 

 Inilah gambaran perbukuan di Indonesia yang dapat kita pakai sebagai dasar atau inspirasi penulisan buku.

Contoh-contoh buku yang telah terbit:

 



 Sekarang mari kita lihat diri kita masing-masing, posisi kita pada level mana terkait dengan tulis menulis, perhatikan gambar sebagai berikut:

 

Level dalam dunia tulis menulis

s


ekosistem penerbit

Gambar ekosistem sederhana

 

ekosistem sederhana penerbitan buku

Tingkat literasi bangsa ini sampai saat ini masih banyak dikeluhkan banyak pihak akibat rendahnya tingkat litersai dibanding negara lain sekawasan. Inilah sebabnya:

 

Minat Baca

Minat Tulis

Apresiasi hak cipta

Kita juga harus mengetahui Penerbit yang baik dan Penerbit yang perlu diwaspadai.

Penerbit yang baik

penerbit yang baik memenuhi persyaratan sebagai berikut :

Memiliki visi dan misi yang jelas

Memiliki bussines core atau lini produk tertentu

Pengalaman penerbit

Jaringan pemasaran

Memiliki percetakan sendiri

Keberanian mencetak jumlah eksmplar

Kejujuran dalam pembayaran royalti

 

 

Penerbit yang harus diwaspadai

 

 ciri-penerbit yang harus diwaspadai:

Hanya bertindak sebagai broker naskah

Alamat tidak jelas

Tidak ada dokumen perjanjian penerbitan yang baik

Tidak memiliki jaringan pemasaran dan distribusi sendiri

Tidak memiliki percetakan sendiri

Prosentasi royalti tidak wajar

Laporan keuangan tidak jelas


Demikian resume yang di sampaikan 
semoga berkenan 

Sunday, October 9, 2022

Pemasaran Buku || Resume Ke-21

Oktober 07, 2022

Pertemuan       : ke -21

Gelombang      : 27

Pemasaran Buku

Nara Sumber   :  Agus Subardana

Moderator       :  Mutmainah

 

                   

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Dan kembali lagi di pertemuan belajar menulis Angkatan 27, semoga semua dalam lindungan Allah SWT dan dilancarkan segala  urusan.

Semua orang akan mati terkecuali karyanya. Maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak”- Ali bin Abi Thalib

 

Dalam membuat buku tentunya ada hal sanagt penting untuk kita fikirkan, yaitu cara pemasaran buku tersebut sehingga laku di pasaran.

Selain buku yang memang harus bagus isinya, juga tidak kalah penting yaitu, bagaimana Teknik pemasarannya.

 

Seorang penulis agar tulisannya tidak hanya tersimpan dalam laptop hendaknya diterbitkan menjadi sebuah buku. Baik melalui penerbit indie maupun penerbit mayor salah satunya adalah penerbit Andi sesuai keinginan penulis.

 


Penerbit Andi merupakan salah satu penerbit mayor yang ada di Indonesia yang sudah berdiri selama 40 tahunan. Buku-buku yang diterbitkan penerbit Andi ada 32 kategori. Mulai dari buku anak, populer, fiksi, novel, bisnis,pertanian, teks perguruan tinggi, sampai buku-buku pelajaran TK, SD, SMP, SMA, dan SMK.

 

Penerbit Andi sudah menerbitkan buku kurang lebih 20.000 judul buku. Setiap bulan berhasil menerbitkan 30-60 judul buku.

 

 

 

Strategi Pemasaran Buku

 

Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik. Kenapa demikian, hal ini dapat dilihat dari jenis-jenis buku yang di terbitkan. Jenis-jenis buku yang diterbitkan tersebut dikelompokkan menjadi katagori buku. Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku (Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi-Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll).

 


Dari jenis-jenis katagori buku tersebut disinilah dilakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan. Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis. Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi :

 

Faktor Mikro yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.

Faktor Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

A. Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara (Online)

 

1. Pentingnya Transformasi Digital

 

Dampak dari pandemi COVID-19 telah mengubah dunia menuju era Low Touch Economy. Era ini ditandai dengan interaksi antar individu yang minim sentuhan fisik atau low-touch, keharusan mengecek kesehatan dan keselamatan, perilaku yang baru hingga pergeseran di sektor-sektor industri, terutama sektor Industri Perbukuan. Perubahan ini tentu akan berdampak ke banyak hal, mulai dari tempat bekerja, Cara belajar-mengajar,  kehidupan keluarga hingga aktivitas sosial. Strateginya yang utama yang dipakai adalah Digital Marketing dalam melakukan transformasi mendasar pada bisnis penerbitan buku .

 

Untuk penjualan buku lewat online ini harus terus proaktive untuk terus promosi, supaya dapat :

 

Menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial

Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada sehingga kesetiaan konsumen terjaga.

Menjaga kesetabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu

Menaikan penjualan dan profit

Membandingkan dan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing

Membentuk citra produk dibenak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan

Mengubah tingkah laku ( yang kurang minat beli, menjadikan tertarik beli ) , persepsi dan pendapat konsumen.

2. Pemasaran Buku Lewat Komunitas

 

Kita tentunya punya komunitas sesuai dengan kapasitas kita masing-masing. Untuk membentuk komunitas dan relasi, maka gunakanlah jaringan komunitas kita untuk sarana promosi dan penjualan buku. Penjualan lewat komunitas  akan lebih efektif dan efisien sehingga tingkat keberhasilannya lebih tinggi. Kuncinya harus proaktif komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita.

 

Penerbit ANDI juga terus mengadakan aktifitas pemarasan lewat komunitas dengan mengadakan webinar lewat link  Zoom, Live Youtube TV. ANDI, dengan tema-tema yang menarik.

 

B. Strategi Pemasaran Buku Seranan Darat (Offline)

 

Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku, penerbit Andi melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Penerbit Andi telah mempunyai 90 cabang di kota dari Aceh sampai dengan Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.

 

Strategi pemasaran buku serangan darat ini dikelompokkan berdasarkan target pasar yang dituju,  antara lain :

 

1. Toko Buku

 

Penerbit Buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri, sebagian besar sebagai pemasok Toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan sebagai pemasok rutin di toko buku maka  kita perlu pemetaan jenis toko buku. Toko buku ini kita petakan menjadi tiga jenis yaitu Toko Buku Modern, Toko Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional.

 

Untuk itu saluran toko buku tersebut di atas masih dijadikan jalur distribusi oleh para Penerbit buku dengan sistem titip jual / konsinyasi, kecuali toko buku tradisional diberlakukan kredit dan jual putus.

 

Strategi Promosi di toko buku Modern ada berbagai macam cara yang perlu kita lakukan, antara lain :

 

Menguasai display buku, supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol

Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X Banner

Mengadakan Bedah Buku, Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau periode tertentu.

Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan,  Program TAB, Program TAM, dll)

Dan masih banyak lagi program promosi di toko buku modern yang dapat dilakukan, kuncinya harus proaktive komunikasi dengan pihak internal Toko Buku modern tersebut yaitu melalui Kepala Toko nya dan Supervisor.

 

  2.  Directselling

 

Pemasaran Buku melalui Directselling ini dipetakan berdasarkan jenis katagori buku yang diterbitkan. Jenis Katagori buku penjualan lewat Directselling ini dibagi menjadi beberapa target pasar yaitu :

 

Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).

Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kuliah

Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum

Dengan pemetaan jenis katagori tersebut di atas maka penerbit Andi sebagai Industri Penerbitan buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales) di setiap wilayah Kota dan Kabupaten.

 


Penerbit ANDI Offset mempunya 96 Cabang di Indonesia dari Aceh s.d Jayapura

 

Pada akhirnya, mari kita semua semangat dalam mengggerakan literasi, karena sdh banyak yang mewadahi kita untuk menerbitkan buku


Demikian, terimakasih 

 

Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie || resume ke-20

 

Kamis, 06 Oktober 2022

 Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

  Pertemuan                 : 20

 Moderator                  : Ibu Rosminiyati

 Nara Sumber             : Bpk. Raimundus Brian Prasetyawan, S. Pd

 Tema                          : Menerbitkan Buku Semakin Mudah di penerbit Indie

 


Assalamu’alaikum Warohmatullah Wabarokatuh.

 

Pertemuan ke-20 kali ini adalah program menulis yang sedang berjalan. Kali ini di pandu oleh  moderator dengan nama Ibu Rosminiyati. 

 

Narasumber kali ini adalah Bpk Raimundus Brian Prasetyawan, S. Pd. Narasumber kali ini merupakan sosok guru blogger millennial yang lahir di Jakarta, 30 Juni 1992, kediaman beliau ada di Bekasi, Beliau berprofesi sebagai guru SDN Sumur Batu 01 Pagi, Jakarta sejak tahun 2015-sekarang. Berbagai capaian telah diraih Beliau terkait blog dan tulisan.

 

 Narasumber juga merupakan alumni kelas Belajar Menulis PGRI gelombang 4 yang kini Beliau mengabdikan diri sebagai pengurus kegiatan Pelatihan Belajar Menulis ini, termasuk yang menerbitkan sertifikat peserta yang lulus.

 

Materi yang disampaikan oleh nara sumber pada kali ini adalah tentang Menerbitkan Buku Semakin Mudah di penerbit Indie.

Sekarang ini dalam membuat buku, kita tidak perlu khawatir dan bingung jika buku yang kita buat ingin diterbitkan menjadi sebuah karya nyata. Semuanya sudah disiapkan jalannya dan sangat praktis.

 

Pada pertemuan sebelumnya ada Penerbit Kamila Lamongan lewat Pak Mukminin yang telah memperkenalkan penerbit indie tersebut sekaligus ketentuan yang dapat diikuti, ada juga Bu Sri Sugianti (Bu Kanjeng) yang siap dengan Penerbit Oase. Bahkan, ada penerbit mayor yaitu Penerbit Andi yang siap menampung karya buku kita jika memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.

 

Yang terpenting untuk menerbitkan buku adalah menyiapkan naskah terbaik yang kita siapkan. Namun sebelum menyiapkan naskah kita, terapkan ilmu yang disampaikan Pak D Susanto dengan memaksimalkan penggunaan KBBI dan PUEBI agar menjadi naskah yang terbaik yang siap diterbitkan menjadi buku.

 

Jika naskah buku sudah siap, kita harus segera menentukan penerbit untuk menerbitkan buku kita agar pengaturan naskah kita sesuai dengan ketentuan penerbit yang kita pilih terkait bentuk huruf, spasi, margin, lay out, dan lain-lain.

 


Narasumber menjelaskan ada frasa dalam tema “Semakin Mudah”. Ya semakin mudah karena sekarang ini ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi. Dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita mungkin hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Erlangga, Elex media, Andi, dan lain-lain. Pada penerbit mayor jika kita ingin menerbitkan buku, penerbit tersebut menerapkan seleksi naskah, sehingga belum tentu naskah kita diterima. Karena memang itu dilakukan agar penerbit mayor mendapat naskah yang benar-benar berkualitas dan diperkirakan akan laku dipasaran.

 

Nara sumber menjelaskan lagi untuk bisa menembus penerbit mayor, tahap seleksi naskah ini yang menjadi tantangan dan rintangan bagi penulis. Penulis harus berjuang mencoba mengirim naskah ke beberapa penerbit hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Kemudian penolakan naskah menjadi makanan sehari-hari penulis. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya memerlukan waktu sangat lama. Mungkin bisa setahun lebih untuk prosesnya.

 


Untuk bisa menjawab tantangan dan rintangan-rintangan tersebut, kita tidak perlu khawatir, karena kini sudah ada penerbit indie yang akan membantu kita dalam menerbitkan buku. Dalam waktu hitungan bulan saja penerbit indie sudah bia menerbitkan buku kita. Selain itu penerbit indie juga memberikan jaminan yaitu :

 

Naskah pasti diterbitkan

Proses penerbitan mudah dan cepat

Narasumber juga menjelaskan kembali, jadi untuk penulis pemula yang baru pertama kali akan menerbitkan buku, bisa mencoba mengawali penerbitan bukunya di penerbit indie. Alhasil, jika bukunya cepat terbit maka akan menjaga semangat dan motivasi untuk terus menulis dan mengembangkan kreatifitas menulisnya. Kemudian akan ada waktunya kita perlu merasa upgrade jika sudah sering menerbitkan buku di penerbit indie. Di tambah lagi tentunya kita perlu tantangan yang lebih lagi dalam menulis dan kemampuan menulis kita sudah meningkat, barulah kita mungkin dapat menembus ke penerbit mayor.

 


Berikut ciri-ciri penerbit indie yang disampaikan nara sumber :

 

Tidak ada seleksi. Semua jenis naskah diterima

Proses penerbitan cepat antara 1-3 Bulan

Biaya penerbitan bervariasi tergantung ketentuan dan fasilitas penerbitan

Biaya cetak ulang dan ongkir ditanggung penulis

Penulis dapat menentukan sendiri harga bukunya

Tidak memasarkan buku ke toko lain

Penulis yang harus memasarkan bukunya jika ingin bukunya laris

 

 

Narasumber menjelaskan lagi bagi penulis pemula  tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Memang  kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya-biaya untuk mendapat fasilitas  penerbitan, atau jika ingin cetak ulang. Tetapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan.

 

 

 

 

Selanjutnya naeasumber memberikan tips tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie, yakni :

 

Biaya penerbitan

Fasilitas penerbitan yang di dapat penulis

Batas maksimal jumlah halaman

Ketentuan dan Biaya cetak ulang

Apakah mendapat Master PDF

Jumlah buku yang didapat penulis

 

Narasumber juga menjelaskan mengapa membatu para penulis pemula untuk diarahkan ke penerbit indie, karena waktu itu ada kasus bulan Juli 2020 ada peserta yang belum tahu mau menerbitkan buku dimana. Kemudian terdapat juga beberapa cerita kasus yang terjadi ada yang sudah mengirim naskah ke suatu penerbit, namun kemudian tidak jelas kabarnya. Bahkan hampir setahun menunggu, tidak ada kejelasan apakah betul-betul akan diterbitkan atau tidak. Ada juga yang menemukan penerbit namun biayanya luar biasa mahal, sampai berjuta-juta. Atas dsar itulah kita dibantu untuk memilihkan penerbit yang sudah terpercaya dengan harga terjangkau dan mengawal sampai naskah terbit menjadi buku. Sehingga kita tidak merasa sendirian dalam proses penerbitan buku, ada yang mendampingi dan menjawab berbagai pertanyaan seputar proses penerbitan. Sehingga kita merasa tenang bahwa buku pasti akan terbit.

 

Alasan narasumber membantu kita dalam proses penerbitan buku dengan penerbit indie adalah, karena :

 

Belum ada refrensi penerbit indie

Memilihkan penerbit yang terjangkau, berkualitas, dan terpercaya

Membantu komunikasi ke penerbit

Memberi pengalaman menerbitkan buku yang memuaskan

 

 

Selain itu beliau juga  memberikan rekomendasi penerbit indie rekanan pilihannya yaitu Penerbit Sleman. Dengan alasan Kinerjanya sudah tidak diragukan lagi. Hasil cetakannya bagus dan bisa dibuktikkan sendiri.  Serta tidak perlu mengalami hambatan, karena ada yang mengawal dan menjamin buku sampai terbit.

 

 

 

 

Kemudian juga bagi penerbit indie menerbitkan buku perlu waktu untuk proses terbit. Bukan seperti fotokopi yang sehari bisa jadi. Jadi jangan meminta ada deadline kapan buku harus terbit. Dan juga ada perhitungkan waktu proses penerbitan sampai 4 bulan jika sudah terbit ISBN, karena untuk mendapatkan nomor ISBN sekarang prosesnya ketat sekali.

 

Berikut ada 3 judul buku solo yang sudah diterbitkan olehpenrbit indie Sleman karangan narasumber :

 

 

 

Sebelum menutup kelas, Sebagai clossing statement, narasumber menyampaikan bahwa hingga pertemuan ke 20 pelatihan ini, mulai terbuka berbagai jalan untuk pengembangan diri bapak/ibu sebagai penulis. Maka tuntaskanlah pelatihan ini dengan menerbitkan buku solo. Jangan menunggu selesai 30 pertemuan untuk mulai menyusun naskah. Sambil sekarang pelatihan masih berjalan, silakan sambil menyusun naskah, Mumpung semangatnya masih membara. Jika sudah selesai 30 pertemuan pelatihan ini, akan turun semangatnya untuk membuat buku solo. Penjelasan tentang penerbitan sudah tersampaikan di pertemuan malam ini. Silakan dijadikan pedoman untuk menerbitkan buku anda.

 

Bagaimana teman-teman, semakin jelas kan tentang penerbit buku indie?, mari kita siapkan naskah terbaik kita untuk kita terbitkan menjadi buku, dan kita tentukan penerbit mana yang menjadi rekan kita dalam menerbitkan buku.

 

 Semoga bermanfaat

 

Salam hangat penuh semangat

Kisah Perjalanan Keliling Dunia || Resume Ke-19

Kisah Perjalanan Keliling Dunia || Resume Ke-19

Selasa, 04 Oktober 2022


Pertemuan                : 19

Moderator                  : Ibu Lely Suryani

Nara Sumber             : Bpk. Taufik Hidayat

Tema                          : Kisah Perjalanan Keliling Dunia

 


Assalamu’alaikum Teman-teman

Kelas Belajar Menulis PGRI Gelombang 27 kali ini sudah mencapai pertemuan ke 19. Kelas kali ini  sebagai moderator adalah Ibu Lely Suryani.

Narasumber pada kesempatan kali ini adalah. Bpk. Taufik Hidayat. Lahir tahun 1961 dan saat ini berprofesi sebagai dosen di sebuah Universitas di Bekasi.   Beliau selesai sekolah penerbangan di Curug dan kemudian mengawali karir di dunia penerbangan.

Pendidikan terakhir narasumber  adalah di Pasca Sarjana Sekolah Kajian Strategis dan Global Universitas Indonesia dalam bidang Kajian Timur Tengah dan Islam. Sampai saat ini sudah beberapa belas buku ditulisnya termasuk 1001 Masjid di 5 Benua yang terbit pada 2015.  Beliau juga hobi menulis dan selain di Kompasiana, YPTD, pernah juga menjadi kontributor di Intisari, serta Inflight Magazine Garuda Indonesia, Colours.

Materi yang disampaikan oleh nara sumber pada kali ini adalah tentang Kisah Perjalanan Keliling Dunia.

Teman-teman.



Mengunjungi negara lain  mungkin buat teman-teman itu merupakan hal yang biasa, tetapi mengunjungi suatu Negara sambil menulis keadaan dinegara tersebut, itu merupakan hal yang tidak biasa, terlebih lagi jika mengunjungi suatu Negara kemudian membuat tulisan tentang Negara tersebut dan dijadikan sebuah buku, itu merupakan hal yang luar biasa. Bagi penulis, ini merupakan hal yang sangat-sangat luar biasa yang hanya sedikit orang yang bisa melakukannya.

Nara sumber yang berkesempatan untuk memberi materi kelas pada kali ini, merupakan salah satu orang yang sudah mengunjugi berbagai Negara dan menulis tentang keadaan Negara tersebut lalu tulisan tersebut dijadikan suatu karya buku. Beliau menulis kisah perjalanan ke berbagai pelosok dunia, dan sebagian kisah ini sudah diabadikan menjadi buku.

Nara sumber menjelaskan tentang gambar diatas yaitu foto Masjid Katedral di Minsk Belarus pada bulan maret 2018 lalu dalam suasana suhu udara masih sangat dingin yaitu minus 16 derajat C

Berikut Ini juga sebagian masjid-masjid yang pernah dikunjunginya, sebelah atas kiri sampai kanan masjid Omar Ali Syaifuddin di Brunei. Yang tengah Jummag Masjid di Bangalore India, kanan Masjid di Esfahan, Iran, namanya Shah Mosque. Yang bawah masjid di Iskandiyah mesir, tengah masjid Niujie atau Jalan Sapi di Beijing, dan kanan masid India di Kuala Lumpur.

Berikut ada tiga buku karya nara sumber mengenai masjid-masjid yang ada dibeberapa negara.  Setelah dua buku sebelumnya mengembara ke Masjid-masjid di Pelosok Dunia dan 1001 Masjid di Lima Benua terbitan Mizan. Dan masih banyak buku-buku lainnya yang sudah diterbitkan.

Nara sumber memberikan trik tentang pengalaman berwisata yang dijadikan tulisan sebuah kisah perjalanan, yaitu :

1.  Selalu berusaha membuat beberapa foto, dan cari yang menarik tentang tempat wisata tersebut tetapi jangan yang umum.

2.  Kisah perjalanan bisa langusng ditulis lebih bagus karena lebih segar dan masih ingat. Kalau sudah lama juga bisa asalkan ada fotonya kemudian kita bisa mengingat berdasarkan foto tersebut. Dan tambahkan kisahnya dari brosur wisata, cerita pemandu wisata.. wawancara atau informasi apa saja supaya berwarna dan menarik

3.    Deskripsikan dengan gaya tulisan masing-masing. Coba untuk melukiskan suasana sekitar dengan kata-kata, dan coba dijabarkan suasana langit, angin, pohon dan jika memasuki bangunan coba detail pintu atap langit-langit dan seakan-akan kita mengajak pembaca ke sana. Kalau tentang masjid bisa menceritakan tentang dinding mihrab, mimbar, hiasannya warna warna nya karpet, jamaahnya siapa saja dan lain-lain.



Bagaimana teman-teman?, termotivasikah untuk membuat tulisan tentang kisah perjalanan?, pasti tertarik kan?. Nara sumber memberikan kisahnya dan tulisannya agar kita termotivasi mengikuti jejak beliau yakni membuat tulisan perjalanan wisata yang kita lakukan. Semoga kelak jika kita melakukan perjalanan wisata, dapat kita jadikan hasil karya tulisan dan dapat dijadikan hasil karya buku yang bermanfaat untuk pembaca dan penulis sendiri.

Semoga bermanfaat

Salam hangat penuh semangat

 

Saturday, October 8, 2022

Menulis Puisi || Resume Ke-18

 

Belajar Menulis Buku Gel. 27

30 - September 30, 2022

Hari/tanggal   : Jumat, 30 September 2022

Tema                : Menulis Puisi

Pertemuan       : 18

Moderator        : Dail Ma'ruf

Narasumber     : Dra. E Hasanah, M. pd

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

 


Tiba saatnya kita memasuki pertemuan ke -18

    Moderator kita tadi malam adalah bapak Dail Ma'ruf yang sudah beberapa kali memandu acara dan memberikan materi, jadi penyampaian terasa santai namun serius.

     Untuk narasumbernya adalah Ibu Dr. E Hasanah, M. Pd. Yang baru saja baru saja menyelesaikan strarata 3 atau S3 jurusan managemen pendidikan.

Narsum kita adalah seorang pengawas di Madrasah Aliyah.

 

Narasumber menjelaskan sudah banyak buku puisi antologi yang dihasilkan buah karya para peserta pelatihan sebelumnya mencapai 72 buah buku.

 


 Ada 5 pengikat puisi menurut narsum

Simak puisi berikut...

 

Dalam remang senja aku teringat

Ketika rasa itu menjelma

Aku terbuai dengan merdu suaramu

Termenung menyaksikan senyum terindah

Sampai menuju suatu arah

Yang membawaku larut dalam resah

Resah memikirkanmu aku terperangah

Pandangan itu membuatku melayang

Hingga pada titik dimana aku sedang tidak mengerti

Mengapa aku seperti ini

Bahwa cinta masih menguasaiku

Rasa ini mengalir tiada henti

 

Tatapan itu selalu menjadi candu untukku

Tatapan yang menyiratkan sebuah rasa yang tak aku tau

Tapi aku dapat merasakan rasa yang sedang ia rasakan

Semoga ini bukan hanya feeling

Tapi ini nyata dan segera terjadi.

 

Dulu aku kira kau hanya akan aku jadikan pelampiasan

Tapi sekarang, perasaan itu tumbuh tanpa aku sadari

Dan semoga kau bahagia mendengarnya

Karena saat ini kau bukan lagi pelampiasan

Melainkan rumah menetap ternyaman bagiku.

 


Tuhan

Bolehkah aku beristirahat sekejap saja?

Aku lelah dengan semua ini

Ingin pergi tapi tak mampu

 


Apakah aku tak ditakdirkan untuk bahagia?

Kenapa setiap kali aku bahagia selalu saja di hancurkan?

Bahkan mereka tak pernah mengharapkan kehadiranku

Apakah aku ini tak berguna?

 


Aku ingin pergi

Aku ingin bahagia dan merasakan ketulusan dari seseorang

Kenapa aku selalu di patahkan?

Kenapa aku harus di hancurkan?

Kenapa aku tak di anggap ada?

 

Jika mereka tak ingin aku ada

Kenapa mereka merawatku

Aku tak pernah berharap dilahirkan

Aku tak pernah berharap tuk di cintai

Aku tak pernah berharap tuk di hargai

Karena aku hanya akan menjadi beban hidup mereka

 

Dalam janjiku kala itu

Akan ku kunci hatiku untuk siapapun

Tapi kau hadir menaburkan rindu

Membuatku tanpa sadar menjadi candu

 

Canduku akan rindumu

Rindu yang katamu tak lagi bersuara merdu

Kala kekasih hati tak membalas salammu

Rinduku padamu juga tak sampai, tapi hatiku tak 'kan gentar

 

Bisakah cinta mempersatukan disaat rindu berlainan?

Bisakah hidup jadi sempurna disaat tanpamu, dayita?

Dayita kalbu katanya

Berirama layaknya lagu asmara

 

Aku hanya mampu menyuarakan pada Tuhan

Perihal rasa yang tumbuh tanpa pegangan juga perihal rindu yang tak terbalas karena berbeda perasaan

Rasaku ditanggung sendiri tak mau di ungkapkan

Mungkin sampai waktu yang menyingkap takdir kehidupan

 

Harap dan rasa mencuat

Beku, ngeri, menyayat hati

Kupikir dunia itu indah

Nyatanya semua semu belaka

 

Amaraloka

Cinta, kasih, hati, romansa

Akankah bisa tanpa bhama?

 

Kupinang kalbu merenggut malam syahdu

Memejamkan mata membina romansa

Saban hari bersama rasa

Kuagungkan cinta dalam amaraloka

 

Aduhai kasih dan sayang yang kian membara

Kupinta satu tuk jangan mendua

Kupinta dua tuk jangan mementingkan bhama

Kupinta banyak untuk saling menjaga dalam amaraloka

Semoga tetap bersama sampai ajal tiba.

 

Ada sapa yang tak bernama

Mengoceh ulah membual makna sayang

Menggaruk isi kepalaku

Lalu, langsung menggoda _I love You_

 

Dari kelam yang pernah surut

Pada badai yang menerjalkan kapal

Hingga harap setinggi tempat bintang

Ternyata belum setahun sudah dihilang

Oleh wanita penggoda perebut tuan

 

Mungkin saja, kau macan yang liar

Hingga takdir meredupkan rasaku tanpa pijar

Mungkin saja, ada yang datang lalu menghibur

Sebab insan yang tak berarah

Berkeliaran memburu kedamaian

 

Dari sebuah pergi, di sini lahir rindu yang suci. Mungkin, hanya ini yang bisa kujaga abadi, tak lekang macam cintamu yang layu ketika diuji. Rindu ini tak kubiarkan mati, meski legam dibakar sepi.

Rindu ini tak kubiarkan mati,

sebelum masa memutus nadi.

Rindu ini tak kubiarkan kau ambil kembali, sekalipun kau tawarkan kata kembali.

Rindu ini entah kapan mati, sekalipun kupinta ia abadi. [Nasta'in]

 

Jenis puisi buah karya Nasta'in bentuknya bebas menurut narsum

 

Rima itu bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata untuk memperindah puisi dan menggambarkan perasaan penulisnya.

 

Sedangkan irama adalah pengulangan bunyi yang biasanya tersusun rapih.

 

Larik itu *baris* dalam puisi, bisa satu kata, bisa frase, bisa pula sebuah kalimat.

 

 Demikian resume kali ini.

Smapai jumpa dipertemuan berikutnya