Kamis, 06
Oktober 2022
Assalamu’alaikum Warohmatullah Wabarokatuh.
Pertemuan ke-20
kali ini adalah program menulis yang sedang berjalan. Kali ini di pandu oleh moderator dengan nama Ibu Rosminiyati.
Narasumber kali
ini adalah Bpk Raimundus Brian Prasetyawan, S. Pd. Narasumber kali ini merupakan
sosok guru blogger millennial yang lahir di Jakarta, 30 Juni 1992, kediaman beliau
ada di Bekasi, Beliau berprofesi sebagai guru SDN Sumur Batu 01 Pagi, Jakarta
sejak tahun 2015-sekarang. Berbagai capaian telah diraih Beliau terkait blog
dan tulisan.
Narasumber juga merupakan alumni kelas Belajar
Menulis PGRI gelombang 4 yang kini Beliau mengabdikan diri sebagai pengurus
kegiatan Pelatihan Belajar Menulis ini, termasuk yang menerbitkan sertifikat
peserta yang lulus.
Materi yang
disampaikan oleh nara sumber pada kali ini adalah tentang Menerbitkan Buku
Semakin Mudah di penerbit Indie.
Sekarang ini dalam membuat buku, kita tidak perlu khawatir dan bingung jika buku yang kita buat ingin diterbitkan menjadi sebuah karya nyata. Semuanya sudah disiapkan jalannya dan sangat praktis.
Pada pertemuan
sebelumnya ada Penerbit Kamila Lamongan lewat Pak Mukminin yang telah
memperkenalkan penerbit indie tersebut sekaligus ketentuan yang dapat diikuti,
ada juga Bu Sri Sugianti (Bu Kanjeng) yang siap dengan Penerbit Oase. Bahkan,
ada penerbit mayor yaitu Penerbit Andi yang siap menampung karya buku kita jika
memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.
Yang terpenting
untuk menerbitkan buku adalah menyiapkan naskah terbaik yang kita siapkan.
Namun sebelum menyiapkan naskah kita, terapkan ilmu yang disampaikan Pak D
Susanto dengan memaksimalkan penggunaan KBBI dan PUEBI agar menjadi naskah yang
terbaik yang siap diterbitkan menjadi buku.
Jika naskah
buku sudah siap, kita harus segera menentukan penerbit untuk menerbitkan buku
kita agar pengaturan naskah kita sesuai dengan ketentuan penerbit yang kita
pilih terkait bentuk huruf, spasi, margin, lay out, dan lain-lain.
Narasumber
menjelaskan ada frasa dalam tema “Semakin Mudah”. Ya semakin mudah karena sekarang
ini ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi. Dahulu
ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita mungkin hanya tahu
bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia,
Grasindo, Erlangga, Elex media, Andi, dan lain-lain. Pada penerbit mayor jika
kita ingin menerbitkan buku, penerbit tersebut menerapkan seleksi naskah,
sehingga belum tentu naskah kita diterima. Karena memang itu dilakukan agar
penerbit mayor mendapat naskah yang benar-benar berkualitas dan diperkirakan
akan laku dipasaran.
Nara sumber
menjelaskan lagi untuk bisa menembus penerbit mayor, tahap seleksi naskah ini
yang menjadi tantangan dan rintangan bagi penulis. Penulis harus berjuang
mencoba mengirim naskah ke beberapa penerbit hingga bisa diterima oleh suatu
penerbit mayor. Kemudian penolakan naskah menjadi makanan sehari-hari penulis.
Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya memerlukan waktu sangat lama.
Mungkin bisa setahun lebih untuk prosesnya.
Untuk bisa
menjawab tantangan dan rintangan-rintangan tersebut, kita tidak perlu khawatir,
karena kini sudah ada penerbit indie yang akan membantu kita dalam menerbitkan
buku. Dalam waktu hitungan bulan saja penerbit indie sudah bia menerbitkan buku
kita. Selain itu penerbit indie juga memberikan jaminan yaitu :
Naskah pasti
diterbitkan
Proses
penerbitan mudah dan cepat
Narasumber juga
menjelaskan kembali, jadi untuk penulis pemula yang baru pertama kali akan
menerbitkan buku, bisa mencoba mengawali penerbitan bukunya di penerbit indie.
Alhasil, jika bukunya cepat terbit maka akan menjaga semangat dan motivasi
untuk terus menulis dan mengembangkan kreatifitas menulisnya. Kemudian akan ada
waktunya kita perlu merasa upgrade jika sudah sering menerbitkan buku di
penerbit indie. Di tambah lagi tentunya kita perlu tantangan yang lebih lagi
dalam menulis dan kemampuan menulis kita sudah meningkat, barulah kita mungkin
dapat menembus ke penerbit mayor.
Berikut
ciri-ciri penerbit indie yang disampaikan nara sumber :
Tidak ada
seleksi. Semua jenis naskah diterima
Proses
penerbitan cepat antara 1-3 Bulan
Biaya
penerbitan bervariasi tergantung ketentuan dan fasilitas penerbitan
Biaya cetak
ulang dan ongkir ditanggung penulis
Penulis dapat
menentukan sendiri harga bukunya
Tidak
memasarkan buku ke toko lain
Penulis yang
harus memasarkan bukunya jika ingin bukunya laris
Narasumber
menjelaskan lagi bagi penulis pemula
tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian
memiliki buku karya sendiri. Memang
kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya-biaya untuk mendapat
fasilitas penerbitan, atau jika ingin
cetak ulang. Tetapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi,
sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat
fasilitas penerbitan yang memuaskan.
Selanjutnya
naeasumber memberikan tips tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menentukan penerbit indie, yakni :
Biaya
penerbitan
Fasilitas
penerbitan yang di dapat penulis
Batas maksimal
jumlah halaman
Ketentuan dan
Biaya cetak ulang
Apakah mendapat
Master PDF
Jumlah buku
yang didapat penulis
Narasumber juga
menjelaskan mengapa membatu para penulis pemula untuk diarahkan ke penerbit
indie, karena waktu itu ada kasus bulan Juli 2020 ada peserta yang belum tahu
mau menerbitkan buku dimana. Kemudian terdapat juga beberapa cerita kasus yang
terjadi ada yang sudah mengirim naskah ke suatu penerbit, namun kemudian tidak
jelas kabarnya. Bahkan hampir setahun menunggu, tidak ada kejelasan apakah
betul-betul akan diterbitkan atau tidak. Ada juga yang menemukan penerbit namun
biayanya luar biasa mahal, sampai berjuta-juta. Atas dsar itulah kita dibantu
untuk memilihkan penerbit yang sudah terpercaya dengan harga terjangkau dan
mengawal sampai naskah terbit menjadi buku. Sehingga kita tidak merasa
sendirian dalam proses penerbitan buku, ada yang mendampingi dan menjawab berbagai
pertanyaan seputar proses penerbitan. Sehingga kita merasa tenang bahwa buku
pasti akan terbit.
Alasan
narasumber membantu kita dalam proses penerbitan buku dengan penerbit indie
adalah, karena :
Belum ada
refrensi penerbit indie
Memilihkan
penerbit yang terjangkau, berkualitas, dan terpercaya
Membantu
komunikasi ke penerbit
Memberi
pengalaman menerbitkan buku yang memuaskan
Selain itu
beliau juga memberikan rekomendasi
penerbit indie rekanan pilihannya yaitu Penerbit Sleman. Dengan alasan
Kinerjanya sudah tidak diragukan lagi. Hasil cetakannya bagus dan bisa
dibuktikkan sendiri. Serta tidak perlu
mengalami hambatan, karena ada yang mengawal dan menjamin buku sampai terbit.
Kemudian juga
bagi penerbit indie menerbitkan buku perlu waktu untuk proses terbit. Bukan
seperti fotokopi yang sehari bisa jadi. Jadi jangan meminta ada deadline kapan
buku harus terbit. Dan juga ada perhitungkan waktu proses penerbitan sampai 4
bulan jika sudah terbit ISBN, karena untuk mendapatkan nomor ISBN sekarang
prosesnya ketat sekali.
Berikut ada 3
judul buku solo yang sudah diterbitkan olehpenrbit indie Sleman karangan
narasumber :
Sebelum menutup
kelas, Sebagai clossing statement, narasumber menyampaikan bahwa hingga
pertemuan ke 20 pelatihan ini, mulai terbuka berbagai jalan untuk pengembangan
diri bapak/ibu sebagai penulis. Maka tuntaskanlah pelatihan ini dengan
menerbitkan buku solo. Jangan menunggu selesai 30 pertemuan untuk mulai
menyusun naskah. Sambil sekarang pelatihan masih berjalan, silakan sambil
menyusun naskah, Mumpung semangatnya masih membara. Jika sudah selesai 30
pertemuan pelatihan ini, akan turun semangatnya untuk membuat buku solo.
Penjelasan tentang penerbitan sudah tersampaikan di pertemuan malam ini.
Silakan dijadikan pedoman untuk menerbitkan buku anda.
Bagaimana
teman-teman, semakin jelas kan tentang penerbit buku indie?, mari kita siapkan
naskah terbaik kita untuk kita terbitkan menjadi buku, dan kita tentukan
penerbit mana yang menjadi rekan kita dalam menerbitkan buku.
Salam hangat
penuh semangat
No comments:
Post a Comment